Apa kabar kamu yang hampir terlupakan, iya kamu.. 2 tahun
lebih hampir tak menjamahmu lagi. Jika hubungan kita ini layaknya suami isteri
mungkin status secara agama telah talak tiga atau mungkin jika diumpama bak
tali kasih ibu dan anak, jelas sudah lewat masa sapih atas ASI. Tapi syukurlah
perpisahan kita tidak lebih lama dari kisah cinta dan rangga, hehehe…
Iya, sudah 2 tahun lebih, banyak sekali kisah yang
terlewatkan yang tarlalu rumit dan panjang jika harus diulang penjabarannya,
termasuk gak disangka kini aku sudah tak lajang lagi dan telah memiliki satu
orang anak laki-laki yang insyaAllah kelak menjadi anak juara 1 dunia yang
selalu memperjuangkan dan mendapatkan keberuntungan dunia akhirat, aamiinnn. Baik
aku akan mulai cerita sedikit tentang apa yang telah aku lewati selama 2 tahun
itu, yang bisa jadi kamu tidak ingin tahu tapi aku harus memaksa kamu untuk
mendengarkanku. Bukankah kamu dulu pernah bilang “cukuplah menjadi pendengar
yang baik karena darinya kamu akan selalu dapatkan senyuman manis, iya mengajak
orang untuk beribadah tidak serumit algoritma bukan? tidak perlu menghitung
karena bukan tugas kita untuk menentukan nilai ibadah dari setiap senyuman
orang lain”