Bahagia rasanya telah
mengalahkan kemalasan yang mengalir bersama hemoglobin untuk belajar menulis di
blog, sejak tiga tahun yang lalu selalu berencana untuk menjadi komunitas
bloger, namun selalu kenyamanan hidup membayangi tubuh ini yang menyebabkan
niat itu hanya menjadi rencana tanpa tindakan. Semoga langkah kecil ini menjadi
awal yang baik bukan hanya untuk pribadi saya sendiri, namun untuk kemaslahatan
umat. Indahnya berbagi semoga akan selalu menyertai kehidupan umat
manusia. Oleh karena itu, di postingan pertama ini saya hanya ingin
mencoba berbagi bersama sobat sekalian dimulai sedikit pengetahuan saya saat
ini. Saya perkenalkan terlebih dahulu tentang tempat dimana saya bekerja.
Saya bekerja disebuah perusahaan Airborne Mapping yang mungkin bagi
sebagian sobat masih sangat asing. Jangankan tentang Airborne Mapping, mungkin
Mapping sendiri masih terasa hambar dan asing dan kurang sedap untuk disantap.
Sedikit gambaran dulu tentang Airborne Mapping yang merupakan metode pemetaan
yang memanfaatkan wahana berupa pesawat. Seperangkat alat survei atau
sensor yang memanfaatkan gelombang yang unik dan dirangkai sedemikian rupa
untuk kemudian dipasang di wahana pesawat. Lalu apa istimewanya? Nah, pada
bahasan pertama ini terlebih dahulu kita akan mengulas tentang awal mulanya
pemetaan udara.
Sobat semua ingat tentang apa yang telah dilakukan nenek moyang
kita untuk mencari ikan ditengah laut. Bisa kita bayangkan, tanpa peralatan
canggih dengan hanya memanfaatkan sebatang benda/teropong untuk melihat bintang
dan menetukan posisinya ditengah laut sehingga dapat kembali ke rumahnya dengan
tanpa nyasar. Itu hal luar biasa menurut saya, saya sendiri yang saat ini sudah
memanfaatkan teknologi smartphone yang dilengkapi mapping didalamnya saja masih
sering nyasar dijalanan ibukota Indonesia ini. Yang telah dilakukan oleh nenek
moyang kita itu adalah dasar dimulainya apa yang dimaksud pemetaan yang
memanfaatkan benda-benda angkasa. Nah dari ini semua kita jadi sudah sedikit
mengingat tentang apa itu posisi dan apa itu pemetaan.
Koordinat saat ini sangat mudah didapatkan dari teknologi baru yang
dinamakan GPS. Bahkan belakangan ini teknologi GPS telah diadopsikan ke dalam
smartphone sobat semua sehingga sobat semua dapat dengan mudah mencari posisi
atau rute perjalanan hanya dengan menjalankan aplikasi gratis mapping dari
smartphone sobat. Wah, teknologi makin tak terbendung bukan? Sekarang kalau
begitu apa gunanya kita menggunkan jasa pemetaan padahal dengan teknologi GPS
yang mudah dan murah semua orang bisa menggunakan dan melakukan jasa apa yang
dinamakan pemetaan. Kalau sobat semua perhatikan, nilai koordinat tersebut
pasti unik dan berbeda nilainya walau sobat sekalian hanya begeser 10
sentimeter dari sebelumnya, nah itu yang dinamakan ketelitian. Jadi karena
nilainya yang unik, pergeseran sedikit apapun seharusnya menghasilkan koordinat
yang berbeda pula. Teknologi GPS yang sobat semua manfaatkan dismartphone
tersebut rata-rata memiliki tingkat ketelitian antara 2-15 meter tergantung
kemampuan GPS yang sobat gunakan dismartphone. Wah berarti dengan nilai
koordinat yang ditampilkan di smartphone, posisi sobat berada masih belum pasti
atau anak muda jaman sekarang menyebutnya galau. Jika seharusnya nilai
koordinat posisi sobat berada adalah A namun ternyata ditampilkan B. Pertanyaan
selanjutnya berarti smartphone kita keliru? Tepat, itu yang dinamakan
ketelitian, jadi dalam GPS pada smartphone sobat belum bisa menentukan nilai
pasti yang mendekati A sebagai nilai yang benar dan itu yang kita sebut ketelitian.
Tapi juga bukan berarti salah, loh jadi bingung? Iya memang begitu, jadi nilai
tersebut bisa bernilai benar untuk radius 2-15 meter dari posisi sobat berdiri.
Yup, posisi dalam pengertian mudahnya merupakan informasi spasial
(terkait dengan keruangan) tentang keberadaan suatu objek yang dimodelkan
secara sistematis dan unik pada suatu sistem dipermukaan bumi. Bumi kita
merupakan model yang tidak teratur dan sangat sulit ditentukan posisi objeknya
sehingga untuk mempermudahnya dimodelkan lah dalam model matematis oleh nenek
moyang kloter kedua. Jadi yang kita bahas disini merupakn posisi suatu objek
yang hanya dipermukaan bumi saja (earth surface), tidak menyangkut sampai ke
dalam permukaan bumi (earth sub-surface). Sistem tersebut yang kemudian dikenal
dengan sistem penentuan posisi spasial atau sistem koordinat. Aplikasinya
bagaimana sehingga kita lebih mudah memahami apa itu posisi?
Mari kita bahas sedikit lagi, saya sekarang berada diruang depan
tangga dan pintu keluar rumah dan duduk disebelah rekan saya yang memakai
batik. Tangga tersebut berada sekitar 20 langkah dari pintu masuk garasi rumah
dan 40 langkah dari gerbang rumah. Dan jarak saya dari tangga berjarak 8
langkah dari tangga. Kemudian rumah tersebut berada dijalan Ki Mangunsarkoro
No. 21 Menteng, Jakarta Pusat. Sobat semua tahu posisi saya sekarang dimana,
jika tahu kemudian tanyakan kepada saudara atau teman dari sobat semua yang
berada di Jerman dan tidak pernah tahu tentang Indonesia untuk mendefinisikan
tempat saya berada sekarang. Hal itu merupakan hal yang sangat sulit untuk
dilakukan bukan? Dibutuhkan kalimat yang sangat panjang dan mungkin nama tempat
yang duplikasi (tidak hanya satu) didunia ini sangat menyulitkan untuk
menjelaskan posisi kita kepada semua orang. Oleh karena itu, kemudian
disederhanakanlah oleh nenek moyang kita menjadi apa yang dinamakan dengan
koordinat. Dengan mudah saya hanya berkata posisi saya saat ini berada di
koordinat 6°12'5.52" LS dan 106°50'5.85" BT. Semua orang dibelahan
bumi lain dengan mudah akan memahami posisi saya saat ini dengan pernah atau
belum pernah dia datang ke posisi saya saat ini. Hal ini dikarenakan semua
orang berangkat pada satu sistem referensi yang telah disepakati bersama yaitu
koordinat.
Wah, kalau nilai koordinat tersebut dengan ketelitian dan
ketidakpastian 2-15 meter padahal akan digunakan untuk menghitung luas bidang
tanah atau bangunan jelas akan melenceng dan menghasilkan nilai yang keliru.
Wah, berbahaya sekali jika ketelitian seperti itu digunakan untuk mendirikan
bangunan, bangunan jelas bisa tidak simetris. Lalu buat saya orang ekonomi apa
pentingnya ketelitian koordinat? Lol, jelas ada sobat, bayangkan saja kalau
batas tanah sobat dirumah melenceng 1 meter dari batas yang seharusnya, berapa
uang sobat yang hilang karena kesalahan itu. Lalu jika sobat diuntungkan karena
batasnya melenceng ketetangga sobat kan itu menyenangkan, hati-hati sobat
kesenangan itu kan merupakan kerugian untuk tetangga sobat, bisa-bisa
pertengkaran dan perpecahan bisa terjadi dan mengancam keselamatan keluarga
sobat bukan?. Saya orang hukum berarti tidak membutuhkan koordinat? Salah,
sekarang jika batas Negara yang melenceng? Bisa terjadi perang antar Negara
hanya karena pergeseran satu meter titik pada jarak yang panjang bisa merugikan
beribu-ribu hektar bidang tanah pastinya. Jadi kesadaran atas pentingnya
ketelitian koordinat tersebut adalah menjadi nilai mutlak demi kemaslahatan
umat manusia. Oleh karena itu dibutuhkannya pemetaan, yup, inti dari pemetaan
adalah untuk mendapatkan suatu posisi dipermukaan bumi dalam suatu sistem
koordinat matematis yang teliti. Nah ilmu yang mendalami tentang sistem ini
adalah Geodesi.
Berangkat dari kebiasaan mengamati bintang tersebut kemudian
dikembangkanlah penentuan posisi menggunakan teknologi luar angkasa/satelit.
Jadi posisi suatu objek dipermukaan bumi dihitung dari objek luar angkasa. Wah
bagaimana bisa? Bisa, teknologi berkembang dengan tak terbendung memang yang
menjadikan hal yang dahulunya tidak mungkin menjadi mungkin. Posisi satelit
tersebut ternyata lebih mudah ditentukan nilainya, Mengapa? hal tersebut
dikarenakan satelit berjarak sama terhadap pusat bumi dan selalu berada pada
orbitnya sehingga lebih mudah dihitung posisinya. Posisi objek dipermukaan bumi
ditentukan nilainya dari posisi satelit yang nilainya telah diketahui.
Bagaimana bisa? Dengan memanfaatkan sifat gelombang, sehingga jarak satelit
dari objek tersebut dapat dihitung. Metode hitung ini biasa disebut sebagai
metode hitung pemotongan kebelakang.
Penentuan posisi dengan
mengamati benda langit/satelit tersebut berkembang dengan sangat pesat setelah
dikembangkannya satelit Global Positioning System (GPS). Saat ini, GPS bak
primadona dikarenakan kemudahan dan datanya disajikan secara gratis. Metode
pengukuran GPS atau biasa dikenal survey GPS berkembang begitu pesat sehingga
ketelitian posisi yang didapatkan menjadi sangat akurat bahkan dalam satuan
millimeter. Kemudahan teknologi survey GPS ini yang kemudian dikembangkan dan
dikolaborasikan lagi menjadi teknologi baru Airborne Mapping atau Pemetaan
Udara. Kesulitan topografi bumi, luasan wilayah pemetaan, dan tuntutan waktu
yang mengawali dikembangkannya teknologi Foto Udara. Kamera dipasang pada
wahana Pesawat untuk mengambil foto objek-objek dipermukaan bumi. Ratusan foto
tersebut kemudian digabungkan menjadi satu sehingga didapatkanlah gabungan foto
yang sangat luas dan dengan mudah dapat dikenali objek-objek di permukaan bumi
yang ada didalamnya. Kemudian ditentukan posisi foto-foto tersebut dari
koordinat yang telah diketahui nilainya di permukaan bumi melalui survey GPS.
Sehingga gabungan foto-foto tersebut juga telah memiliki koordinat dan dapat
dikembangkan menjadi sebuah peta. Metode tersebut yang kemudian dikenal sebagai
Fotogrametri.
Masih bingung apa itu Pemetaan Udara? ingin tau lebih dalam, eits
jangan penasaran dulu kita akan bahas pada postingan selanjutnya. Wah,
dari sini kita telah mengingat sangat benyak mengenai perkembangan teknologi
pemetaan udara. Namun, tidak terasa telah begitu panjang postingan pertama ini.
Selanjutnya akan kita bahas lebih detil lagi pada lain kesempatan pada
postingan berikutnya. Semoga hal yang kecil ini dapat bermanfaat bagi sobat
semua. Dan semoga kita dapat terus saling berbagi untuk kemaslahatan umat
manusia. Akhir kata, Jaya selalu pemetaan Indonesia.
No comments:
Post a Comment