Friday, November 9, 2012

My First Post

Bahagia rasanya telah mengalahkan kemalasan yang mengalir bersama hemoglobin untuk belajar menulis di blog, sejak tiga tahun yang lalu selalu berencana untuk menjadi komunitas bloger, namun selalu kenyamanan hidup membayangi tubuh ini yang menyebabkan niat itu hanya menjadi rencana tanpa tindakan. Semoga langkah kecil ini menjadi awal yang baik bukan hanya untuk pribadi saya sendiri, namun untuk kemaslahatan umat. Indahnya berbagi semoga akan selalu menyertai kehidupan umat manusia. Oleh karena itu, di postingan pertama ini saya hanya ingin mencoba berbagi bersama sobat sekalian dimulai sedikit pengetahuan saya saat ini. Saya perkenalkan terlebih dahulu tentang tempat dimana saya bekerja.

Saya bekerja disebuah perusahaan Airborne Mapping yang mungkin bagi sebagian sobat masih sangat asing. Jangankan tentang Airborne Mapping, mungkin Mapping sendiri masih terasa hambar dan asing dan kurang sedap untuk disantap. Sedikit gambaran dulu tentang Airborne Mapping yang merupakan metode pemetaan yang memanfaatkan wahana berupa pesawat. Seperangkat alat survei  atau sensor yang memanfaatkan gelombang yang unik dan dirangkai sedemikian rupa untuk kemudian dipasang di wahana pesawat. Lalu apa istimewanya? Nah, pada bahasan pertama ini terlebih dahulu kita akan mengulas tentang awal mulanya pemetaan udara.

Sobat semua ingat tentang apa yang telah dilakukan nenek moyang kita untuk mencari ikan ditengah laut. Bisa kita bayangkan, tanpa peralatan canggih dengan hanya memanfaatkan sebatang benda/teropong untuk melihat bintang dan menetukan posisinya ditengah laut sehingga dapat kembali ke rumahnya dengan tanpa nyasar. Itu hal luar biasa menurut saya, saya sendiri yang saat ini sudah memanfaatkan teknologi smartphone yang dilengkapi mapping didalamnya saja masih sering nyasar dijalanan ibukota Indonesia ini. Yang telah dilakukan oleh nenek moyang kita itu adalah dasar dimulainya apa yang dimaksud pemetaan yang memanfaatkan benda-benda angkasa. Nah dari ini semua kita jadi sudah sedikit mengingat tentang apa itu posisi dan apa itu pemetaan.

Yup, posisi dalam pengertian mudahnya merupakan informasi spasial (terkait dengan keruangan) tentang keberadaan suatu objek yang dimodelkan secara sistematis dan unik pada suatu sistem dipermukaan bumi. Bumi kita merupakan model yang tidak teratur dan sangat sulit ditentukan posisi objeknya sehingga untuk mempermudahnya dimodelkan lah dalam model matematis oleh nenek moyang kloter kedua. Jadi yang kita bahas disini merupakn posisi suatu objek yang hanya dipermukaan bumi saja (earth surface), tidak menyangkut sampai ke dalam permukaan bumi (earth sub-surface). Sistem tersebut yang kemudian dikenal dengan sistem penentuan posisi spasial atau sistem koordinat. Aplikasinya bagaimana sehingga kita lebih mudah memahami apa itu posisi?

Mari kita bahas sedikit lagi, saya sekarang berada diruang depan tangga dan pintu keluar rumah dan duduk disebelah rekan saya yang memakai batik. Tangga tersebut berada sekitar 20 langkah dari pintu masuk garasi rumah dan 40 langkah dari gerbang rumah. Dan jarak saya dari tangga berjarak 8 langkah dari tangga. Kemudian rumah tersebut berada dijalan Ki Mangunsarkoro No. 21 Menteng, Jakarta Pusat. Sobat semua tahu posisi saya sekarang dimana, jika tahu kemudian tanyakan kepada saudara atau teman dari sobat semua yang berada di Jerman dan tidak pernah tahu tentang Indonesia untuk mendefinisikan tempat saya berada sekarang. Hal itu merupakan hal yang sangat sulit untuk dilakukan bukan? Dibutuhkan kalimat yang sangat panjang dan mungkin nama tempat yang duplikasi (tidak hanya satu) didunia ini sangat menyulitkan untuk menjelaskan posisi kita kepada semua orang. Oleh karena itu, kemudian disederhanakanlah oleh nenek moyang kita menjadi apa yang dinamakan dengan koordinat. Dengan mudah saya hanya berkata posisi saya saat ini berada di koordinat 6°12'5.52" LS dan 106°50'5.85" BT. Semua orang dibelahan bumi lain dengan mudah akan memahami posisi saya saat ini dengan pernah atau belum pernah dia datang ke posisi saya saat ini. Hal ini dikarenakan semua orang berangkat pada satu sistem referensi yang telah disepakati bersama yaitu koordinat.

Koordinat saat ini sangat mudah didapatkan dari teknologi baru yang dinamakan GPS. Bahkan belakangan ini teknologi GPS telah diadopsikan ke dalam smartphone sobat semua sehingga sobat semua dapat dengan mudah mencari posisi atau rute perjalanan hanya dengan menjalankan aplikasi gratis mapping dari smartphone sobat. Wah, teknologi makin tak terbendung bukan? Sekarang kalau begitu apa gunanya kita menggunkan jasa pemetaan padahal dengan teknologi GPS yang mudah dan murah semua orang bisa menggunakan dan melakukan jasa apa yang dinamakan pemetaan. Kalau sobat semua perhatikan, nilai koordinat tersebut pasti unik dan berbeda nilainya walau sobat sekalian hanya begeser 10 sentimeter dari sebelumnya, nah itu yang dinamakan ketelitian. Jadi karena nilainya yang unik, pergeseran sedikit apapun seharusnya menghasilkan koordinat yang berbeda pula. Teknologi GPS yang sobat semua manfaatkan dismartphone tersebut rata-rata memiliki tingkat ketelitian antara 2-15 meter tergantung kemampuan GPS yang sobat gunakan dismartphone. Wah berarti dengan nilai koordinat yang ditampilkan di smartphone, posisi sobat berada masih belum pasti atau anak muda jaman sekarang menyebutnya galau. Jika seharusnya nilai koordinat posisi sobat berada adalah A namun ternyata ditampilkan B. Pertanyaan selanjutnya berarti smartphone kita keliru? Tepat, itu yang dinamakan ketelitian, jadi dalam GPS pada smartphone sobat belum bisa menentukan nilai pasti yang mendekati A sebagai nilai yang benar dan itu yang kita sebut ketelitian. Tapi juga bukan berarti salah, loh jadi bingung? Iya memang begitu, jadi nilai tersebut bisa bernilai benar untuk radius 2-15 meter dari posisi sobat berdiri.

Wah, kalau nilai koordinat tersebut dengan ketelitian dan ketidakpastian 2-15 meter padahal akan digunakan untuk menghitung luas bidang tanah atau bangunan jelas akan melenceng dan menghasilkan nilai yang keliru. Wah, berbahaya sekali jika ketelitian seperti itu digunakan untuk mendirikan bangunan, bangunan jelas bisa tidak simetris. Lalu buat saya orang ekonomi apa pentingnya ketelitian koordinat? Lol, jelas ada sobat, bayangkan saja kalau batas tanah sobat dirumah melenceng 1 meter dari batas yang seharusnya, berapa uang sobat yang hilang karena kesalahan itu. Lalu jika sobat diuntungkan karena batasnya melenceng ketetangga sobat kan itu menyenangkan, hati-hati sobat kesenangan itu kan merupakan kerugian untuk tetangga sobat, bisa-bisa pertengkaran dan perpecahan bisa terjadi dan mengancam keselamatan keluarga sobat bukan?. Saya orang hukum berarti tidak membutuhkan koordinat? Salah, sekarang jika batas Negara yang melenceng? Bisa terjadi perang antar Negara hanya karena pergeseran satu meter titik pada jarak yang panjang bisa merugikan beribu-ribu hektar bidang tanah pastinya. Jadi kesadaran atas pentingnya ketelitian koordinat tersebut adalah menjadi nilai mutlak demi kemaslahatan umat manusia. Oleh karena itu dibutuhkannya pemetaan, yup, inti dari pemetaan adalah untuk mendapatkan suatu posisi dipermukaan bumi dalam suatu sistem koordinat matematis yang teliti. Nah ilmu yang mendalami tentang sistem ini adalah Geodesi.

Berangkat dari kebiasaan mengamati bintang tersebut kemudian dikembangkanlah penentuan posisi menggunakan teknologi luar angkasa/satelit. Jadi posisi suatu objek dipermukaan bumi dihitung dari objek luar angkasa. Wah bagaimana bisa? Bisa, teknologi berkembang dengan tak terbendung memang yang menjadikan hal yang dahulunya tidak mungkin menjadi mungkin. Posisi satelit tersebut ternyata lebih mudah ditentukan nilainya, Mengapa? hal tersebut dikarenakan satelit berjarak sama terhadap pusat bumi dan selalu berada pada orbitnya sehingga lebih mudah dihitung posisinya. Posisi objek dipermukaan bumi ditentukan nilainya dari posisi satelit yang nilainya telah diketahui. Bagaimana bisa? Dengan memanfaatkan sifat gelombang, sehingga jarak satelit dari objek tersebut dapat dihitung. Metode hitung ini biasa disebut sebagai metode hitung pemotongan kebelakang.

Penentuan posisi dengan mengamati benda langit/satelit tersebut berkembang dengan sangat pesat setelah dikembangkannya satelit Global Positioning System (GPS). Saat ini, GPS bak primadona dikarenakan kemudahan dan datanya disajikan secara gratis. Metode pengukuran GPS atau biasa dikenal survey GPS berkembang begitu pesat sehingga ketelitian posisi yang didapatkan menjadi sangat akurat bahkan dalam satuan millimeter. Kemudahan teknologi survey GPS ini yang kemudian dikembangkan dan dikolaborasikan lagi menjadi teknologi baru Airborne Mapping atau Pemetaan Udara. Kesulitan topografi bumi, luasan wilayah pemetaan, dan tuntutan waktu yang mengawali dikembangkannya teknologi Foto Udara. Kamera dipasang pada wahana Pesawat untuk mengambil foto objek-objek dipermukaan bumi. Ratusan foto tersebut kemudian digabungkan menjadi satu sehingga didapatkanlah gabungan foto yang sangat luas dan dengan mudah dapat dikenali objek-objek di permukaan bumi yang ada didalamnya. Kemudian ditentukan posisi foto-foto tersebut dari koordinat yang telah diketahui nilainya di permukaan bumi melalui survey GPS. Sehingga gabungan foto-foto tersebut juga telah memiliki koordinat dan dapat dikembangkan menjadi sebuah peta. Metode tersebut yang kemudian dikenal sebagai Fotogrametri.

Masih bingung apa itu Pemetaan Udara? ingin tau lebih dalam, eits jangan penasaran dulu kita akan bahas pada postingan selanjutnya. Wah, dari sini kita telah mengingat sangat benyak mengenai perkembangan teknologi pemetaan udara. Namun, tidak terasa telah begitu panjang postingan pertama ini. Selanjutnya akan kita bahas lebih detil lagi pada lain kesempatan pada postingan berikutnya. Semoga hal yang kecil ini dapat bermanfaat bagi sobat semua. Dan semoga kita dapat terus saling berbagi untuk kemaslahatan umat manusia. Akhir kata, Jaya selalu pemetaan Indonesia.

No comments:

Post a Comment