Jumpa lagi sobat pada postingan ke-dua, namun pada postingan kali ini kita
belum akan meneruskan post sebelumnya. Kebetulan, hari ini saya teringat pada
masa saat skripsi dulu. Sebelum lulus dan mendapatkan gelar sebagai Sarjana
Teknik, saya dulu berkuliah di Jurusan Teknik Geodesi FT UGM. Terhitung hampir
satu tahun saya menyelesaikan skripsi saya, eits sebenarnya si hanya kurang
dari dua bulan, lalu ngapain aja?. Itu salah satu cerita saya tentang galaunya
skripsi, jadi sobat jangan merasa sebagai raja atau ratu tergalau skripsi
sampai frustasi karena saya juga mengalami masa itu. Saya mengalaminya dan saya
adalah salah satu bukti bahwa sesulit apapun masa skripsi kita pasti bisa
berhasil! Dan ini dia hasilnya :
Sobat pernah mengalami yang namanya semangat juang 45 untuk sukses
menyelesaikan skripsi? pesan saya adalah lakukan saat itu juga. Tulis apapun
yang sobat sedang ingin tuliskan. Saya memulai untuk mencoba menyusun skripsi
semenjak bulan Agustus tahun 2010. Saat itu saya memulai untuk hunting dosen
pembimbing dan segera berkonsultasi tema apa yang cukup tepat untuk saya angkat
menjadi bahan skripsi. Sobat tahu kapan saya ajukan proposal saya? April 2011,
8 bulan setelahnya. Yup, karena menurut saya kemenangan dan kemajuan atas satu
langkah adalah sebuah prestasi dan pencapaian. Orientasi saya bukan hasil,
namun proses sob :). Proposal skripsi saya selesaikan bulan Desember 2011 dan
di bulan April 2012 saya prensentasi untuk Proposal Skripsi, setelah disetujui
saya langsung melakukan akuisisi data 2 minggu setelahnya. Dan satu minggu
setelahnya saya pergi ke Kalimantan untuk ikut proyek di PT Pertamina EP yang
kebetulan dosen pembimbing skripsi saya adalah ketua proyeknya. Hampir 6 bulan
lamanya saya mengikuti proyek disana dimulai dari bulan Mei 2011 sampai dengan
bulan Oktober 2011 dan meninggalkan kegiatan skripsi saya dengan terbengkalai
:D. Mulai sempat mengerjakan lagi dibulan November 2011 dan alhamdulillah bulan
Desember 2011 saya sudah dapat melaksanakan sidang Skripsi dan dinyatakan lulus
dengan revisi.
Saya merasa bersyukur karena sebelum saya pergi mengikuti proyek saya telah melakukan pengumpulan data skripsi dan pengolahan data walau belum 100 persen selesai. Dan setelah kembali dari proyek saya hanya tinggal melakukan finishing processing data GPS dan penyusunan laporan akhir. Pengalaman memang nomor satu sob, tapi Lulus Kuliah itu penting, jangan terlalu memperdulikan perkataan orang tentang apagunanya lulus tanpa pengalaman jika sobat harus lulus dengan pengalaman mengorbankan kuliah dan melupakan kebahagiaan orang tua kita sob :). Lalu mengapa saya mengambil proyek ini dan mengorbankan waktu saya untuk lulus? Proyek ini pun bukan berarti tidak berhubungan dengan skripsi saya, proyek ini terkait dengan Survei GPS sehingga saya dapat belajar banyak mengenai survei GPS dari proyek ini. Jadi seandainya sobat semua memutuskan untuk ikut project dan meninggalkan skripsi, bijaksanalah dalam pemilihan project, usahakan project yang sobat ikuti dapat menunjang data dan atau penyelesaian skripsi sobat semua. Pengalaman dapat namun lulus juga tepat waktu sob :).
Lalu apa yang membuat skripsi saya begitu lama? dan sobat juga
penasaran apa pengetahuan yang bisa sobat tambahkan dari skripsi saya?
Saya merasa bersyukur karena sebelum saya pergi mengikuti proyek saya telah melakukan pengumpulan data skripsi dan pengolahan data walau belum 100 persen selesai. Dan setelah kembali dari proyek saya hanya tinggal melakukan finishing processing data GPS dan penyusunan laporan akhir. Pengalaman memang nomor satu sob, tapi Lulus Kuliah itu penting, jangan terlalu memperdulikan perkataan orang tentang apagunanya lulus tanpa pengalaman jika sobat harus lulus dengan pengalaman mengorbankan kuliah dan melupakan kebahagiaan orang tua kita sob :). Lalu mengapa saya mengambil proyek ini dan mengorbankan waktu saya untuk lulus? Proyek ini pun bukan berarti tidak berhubungan dengan skripsi saya, proyek ini terkait dengan Survei GPS sehingga saya dapat belajar banyak mengenai survei GPS dari proyek ini. Jadi seandainya sobat semua memutuskan untuk ikut project dan meninggalkan skripsi, bijaksanalah dalam pemilihan project, usahakan project yang sobat ikuti dapat menunjang data dan atau penyelesaian skripsi sobat semua. Pengalaman dapat namun lulus juga tepat waktu sob :).
Idealisme saya sebelumnya adalah saya ingin skripsi yang luar
biasa, namun pada akhirnya saya ingat-ingat pesan dosen saya "suatu hal
yang bisa dibuat mudah ya jangan dipersulit". Yup, jangan berfikir terlalu
sulit, namun juga jangan asal-asalan dan memudahkan sesuatu. Saran saya adalah
jangan pernah mengambil tema skripsi yang menyulitkan dan diluar batas
kemampuan, inti dari skripsi adalah menghasilkan suatu solusi pada suatu
masalah, bukan menambah masalah. Jika sobat bingung dan merasa terlalu sulit
menyelesaikan masalah pada tema yang sobat angkat, batasi agar tujuan semakin mengerucut
pada pembatasan masalah, perbanyak batasan masalah sehingga sobat bisa lebih
fokus pada tema yang semakin sempit.
Penelitian saya dulu adalah tentang GNSS, apa itu GNSS? GNSS singkatan dari Global Navigation
Satellite System merupakan suatu metode pengoperasian dan kesesuaian dari
gabungan beberapa sistem satelit navigasi seperti GPS, Galileo, dan GLONASS
yang disediakan untuk kepentingan sipil di seluruh dunia untuk keselamatan dan
kemaslahatan manusia. Lalu apa bedanya dengan GPS? bukan berbeda, GPS merupakan
salah satu bagian dari GNSS. Lalu prinsip penentuan posisi GNSS berarti
diadopsi dari prinsip penentuan posisi GPS? yup, tepat. Mengapa demikian?
prinsip penentuan posisi GPS adalah sama sob, karena GNSS merupakan gabungan
dari beberapa sistem satelit navigasi, jadi metode survei yang diterapkan
adalah metode survei dari gabungannya sendiri misalnya survei GPS. GNSS bisa
dikatakan hanya sebutan baru untuk gabungan sistem navigasi dan prinsip
penentuan posisinya ya tetap berasal dari satelit navigasi itu sendiri seperti
survei GPS.
GNSS merupakan suatu sistem yang baru
berarti ada keunggulannya dari sistem GPS yang lama? pasti, sobat ingat salah
satu faktor penentu ketelitian posisi sistem satelit? yup salah satunya berasal
dari banyaknya sinyal satelit yang ditangkap. Jadi kalau survei GPS hanya
mendapatkan data dari sinyal satelit navigasi GPS saja, GNSS berbeda, survei
GNSS mendapatkan data bukan hanya dari sinyal satelit GPS saja sob, melainkan
juga ditambah dari Galileo dan GLONASS. Semakin banyak sinyal satelit yang
ditangkap, semakin banyak pula data yang dapat digunakan untuk mendapatkan
nilai koordinat, berarti mempengaruhi tingkat ketelitian datanya bukan?. Ini
dia sob intisari dari hasil penelitian saya dulu, skripsi yang cukup sederhana,
tidak sulit, namun saya tidak membuatnya menjadi mudah yang dan yang
jelas semoga ini bisa menjadi salah satu solusi dan referensi bagi sobat semua.
"Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, sistem
penentuan posisi berbasis GPS belakangan ini menjadi semakin populer. Sistem
GPS kini telah berkembang menjadi bagian dari sistem GNSS (Global Navigation
Satellite System) yang sampai saat ini, survei GNSS menjadi sistem
penentuan posisi berbasis satelit yang paling teliti. Akibat semakin beragamnya
kebutuhan pemetaan dan penentuan posisi, kini pemilihan metode dapat
disesuaikan dengan tingkat ketelitian yang diharapkan. Salah satu metode baru
yang semakin popular yaitu metode RTK NTRIP (Real time Kinematic-Networked
Transport of RTCM via Internet Protocol). Secara teori dari hasil
penelitian sebelumnya, metode ini paling efektif dilakukan pada kasus short
baseline. Namun, masih terus dikembangkan dan diteliti oleh banyak
pihak untuk mengetahui seberapa besar tingkat ketelitian yang dapat dihasilkan.
Hal ini berbeda dengan penentuan posisi metode jaring statik dan metode radial.
Metode penentuan posisi jarring statik dan radial merupakan metode penentuan
posisi yang telah lama digunakan. Metode jaring statik dapat menghasilkan
ketelitian posisi yang lebih teliti dibandingkan metode radial dan merupakan
metode survei GNSS yang paling teliti. Oleh karena itu, penelitian ini
dilakukan untuk membandingan tingkat ketelitian hasil penentuan posisi metode
radial dan RTK NTRIP terhadap hasil penentuan posisi metode jaring static pada
kasus short baseline.
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta, dengan lokasi penelitian pada lima buah titik yaitu : SKRIP-01
(Sumberadi, Mlati), SKRIP-02 (Majengan, Pandowo Harjo), SKRIP-03 (Gentan,
Ngaglik), SKRIP-04 (Harjo Binangun, Pakem), dan SKRIP-05 (Turi, Turi).
Penentuan posisi pada penelitian ini menggunakan metode jaring statik, metode
radial, dan metode RTK NTRIP dengan base station GNSS CORS
GMU1 Jurusan Teknik Geodesi FT UGM. Metode yang dibandingkan yaitu metode
radial dan metode RTK NTRIP, sedangkan metode jarring statik digunakan sebagai
acuan dalam perbandingan. Untuk metode jaring statik dan radial, alat yang
digunakan yaitu tiga buah receiver GNSS Topcon GR3,
dengan sampling rate 15 detik, durasi pengamatan selama tiga
jam. Sedangkan untuk metode RTK NTRIP menggunakan satu buah receiver GNSS Topcon
GR3, dengan sampling rate 5 detik, durasi pengamatan
disesuaikan sampai mendapatkan 200 koordinat dengan solusi pengukuran fixed,
dan fasilitas akses berupa GPRS provider Telkomsel Flash.
Sesuai dengan hasil analisis perbandingan dan diperkuat dari visualisasi
grafik, didapatkan perbedaan hasil penentuan posisi antara metode radial dan
RTK NTRIP. Ketelitian horizontal dan vertikal metode radial sebesar 0,002 m dan
0,003 m. Sedangkan ketelitian horizontal dan vertikal metode RTK NTRIP sebesar
0,010 m dan 0,018 m. Keakuratan posisi horizontal dan vertikal metode radial
sebesar 0,010 m dan 0,022 m. Sedangkan keakuratan posisi horizontal dan
vertikal metode RTK NTRIP sebesar 0,023 m dan 0,195 m. Sehingga disimpulkan
bahwa pada kasus baseline pendek, penentuan posisi metode
radial adalah lebih teliti dibandingkan metode RTK NTRIP."
Inti dari skripsi saya ini adalah membandingkan antara tiga buah
metode survei GPS sob. Yup, ada metode Statik Jaringan, Statik Radial, dan
metode baru RTK NTRIP. Metode Statik Jaringan telah umum dan dipercaya banyak
ilmuan sebagai metode survei GPS yang paling teliti dibandingkan dengan
metode-metode lain. Oleh karena itu, metode statik jaringan ini saya jadikan
sebagai data yang saya anggap benar sehingga untuk menguji seberapa besar
perbedaan tingkat ketelitian dua metode lainnya saya hanya tinggal menghitung
saja seberapa besar perbedaan/selisih nilai koordinat dari dua metode lainnya.
Wah, akhirnya cerita saya tentang skripsi telah begitu panjang dan maaf jika
terlalu membosankan. Semoga pengalaman ini dapat bermanfaat untuk saya pribadi
dan sobat. Sampai jumpa di postingan selanjutnya sob, sukses untuk skripsinya
dan selamat membahagiakan orang disekeliling kita, see ya.. :D
"Proposal skripsi saya selesaikan bulan Desember 2011 dan di bulan April 2012 saya prensentasi untuk Proposal Skripsi" -> Bukannya 2010-2011 ya? :)
ReplyDeleteHalo restu apa kabar, maaf sekali saya baru baca komentarmu.. Nuhun ya atas koreksinya, saya akui salah redaksi, hehehe benar memang Desember 2010 dan April 2011 yang benar, semoga selalu sukses berperan aktif dengan meng-Geodesikan dunia dan men-Duniakan Geodesi untuk negeri, salam solid!
ReplyDeletebutuh referensi bang, sy sementra menyusun juga, metode pemasangan tapal batas bang,,.. mohon petunjuknya..
ReplyDelete