Tuesday, November 13, 2012

My Thesis

Jumpa lagi sobat pada postingan ke-dua, namun pada postingan kali ini kita belum akan meneruskan post sebelumnya. Kebetulan, hari ini saya teringat pada masa saat skripsi dulu. Sebelum lulus dan mendapatkan gelar sebagai Sarjana Teknik, saya dulu berkuliah di Jurusan Teknik Geodesi FT UGM. Terhitung hampir satu tahun saya menyelesaikan skripsi saya, eits sebenarnya si hanya kurang dari dua bulan, lalu ngapain aja?. Itu salah satu cerita saya tentang galaunya skripsi, jadi sobat jangan merasa sebagai raja atau ratu tergalau skripsi sampai frustasi karena saya juga mengalami masa itu. Saya mengalaminya dan saya adalah salah satu bukti bahwa sesulit apapun masa skripsi kita pasti bisa berhasil! Dan ini dia hasilnya :

Lalu apa yang membuat skripsi saya begitu lama? dan sobat juga penasaran apa pengetahuan yang bisa sobat tambahkan dari skripsi saya?
Sobat pernah mengalami yang namanya semangat juang 45 untuk sukses menyelesaikan skripsi? pesan saya adalah lakukan saat itu juga. Tulis apapun yang sobat sedang ingin tuliskan. Saya memulai untuk mencoba menyusun skripsi semenjak bulan Agustus tahun 2010. Saat itu saya memulai untuk hunting dosen pembimbing dan segera berkonsultasi tema apa yang cukup tepat untuk saya angkat menjadi bahan skripsi. Sobat tahu kapan saya ajukan proposal saya? April 2011, 8 bulan setelahnya. Yup, karena menurut saya kemenangan dan kemajuan atas satu langkah adalah sebuah prestasi dan pencapaian. Orientasi saya bukan hasil, namun proses sob :). Proposal skripsi saya selesaikan bulan Desember 2011 dan di bulan April 2012 saya prensentasi untuk Proposal Skripsi, setelah disetujui saya langsung melakukan akuisisi data 2 minggu setelahnya. Dan satu minggu setelahnya saya pergi ke Kalimantan untuk ikut proyek di PT Pertamina EP yang kebetulan dosen pembimbing skripsi saya adalah ketua proyeknya. Hampir 6 bulan lamanya saya mengikuti proyek disana dimulai dari bulan Mei 2011 sampai dengan bulan Oktober 2011 dan meninggalkan kegiatan skripsi saya dengan terbengkalai :D. Mulai sempat mengerjakan lagi dibulan November 2011 dan alhamdulillah bulan Desember 2011 saya sudah dapat melaksanakan sidang Skripsi dan dinyatakan lulus dengan revisi.

Saya merasa bersyukur karena sebelum saya pergi mengikuti proyek saya telah melakukan pengumpulan data skripsi dan pengolahan data walau belum 100 persen selesai. Dan setelah kembali dari proyek saya hanya tinggal melakukan finishing processing data GPS dan penyusunan laporan akhir. Pengalaman memang nomor satu sob, tapi Lulus Kuliah itu penting, jangan terlalu memperdulikan perkataan orang tentang apagunanya lulus tanpa pengalaman jika sobat harus lulus dengan pengalaman mengorbankan kuliah dan melupakan kebahagiaan orang tua kita sob :). Lalu mengapa saya mengambil proyek ini dan mengorbankan waktu saya untuk lulus? Proyek ini pun bukan berarti tidak berhubungan dengan skripsi saya, proyek ini terkait dengan Survei GPS sehingga saya dapat belajar banyak mengenai survei GPS dari proyek ini. Jadi seandainya sobat semua memutuskan untuk ikut project dan meninggalkan skripsi, bijaksanalah dalam pemilihan project, usahakan project yang sobat ikuti dapat menunjang data dan atau penyelesaian skripsi sobat semua. Pengalaman dapat namun lulus juga tepat waktu sob :).

Idealisme saya sebelumnya adalah saya ingin skripsi yang luar biasa, namun pada akhirnya saya ingat-ingat pesan dosen saya "suatu hal yang bisa dibuat mudah ya jangan dipersulit". Yup, jangan berfikir terlalu sulit, namun juga jangan asal-asalan dan memudahkan sesuatu. Saran saya adalah jangan pernah mengambil tema skripsi yang menyulitkan dan diluar batas kemampuan, inti dari skripsi adalah menghasilkan suatu solusi pada suatu masalah, bukan menambah masalah. Jika sobat bingung dan merasa terlalu sulit menyelesaikan masalah pada tema yang sobat angkat, batasi agar tujuan semakin mengerucut pada pembatasan masalah, perbanyak batasan masalah sehingga sobat bisa lebih fokus pada tema yang semakin sempit.

Penelitian saya dulu adalah tentang GNSS, apa itu GNSS? GNSS singkatan dari Global Navigation Satellite System merupakan suatu metode pengoperasian dan kesesuaian dari gabungan beberapa sistem satelit navigasi seperti GPS, Galileo, dan GLONASS yang disediakan untuk kepentingan sipil di seluruh dunia untuk keselamatan dan kemaslahatan manusia. Lalu apa bedanya dengan GPS? bukan berbeda, GPS merupakan salah satu bagian dari GNSS. Lalu prinsip penentuan posisi GNSS berarti diadopsi dari prinsip penentuan posisi GPS? yup, tepat. Mengapa demikian? prinsip penentuan posisi GPS adalah sama sob, karena GNSS merupakan gabungan dari beberapa sistem satelit navigasi, jadi metode survei yang diterapkan adalah metode survei dari gabungannya sendiri misalnya survei GPS. GNSS bisa dikatakan hanya sebutan baru untuk gabungan sistem navigasi dan prinsip penentuan posisinya ya tetap berasal dari satelit navigasi itu sendiri seperti survei GPS.

GNSS merupakan suatu sistem yang baru berarti ada keunggulannya dari sistem GPS yang lama? pasti, sobat ingat salah satu faktor penentu ketelitian posisi sistem satelit? yup salah satunya berasal dari banyaknya sinyal satelit yang ditangkap. Jadi kalau survei GPS hanya mendapatkan data dari sinyal satelit navigasi GPS saja, GNSS berbeda, survei GNSS mendapatkan data bukan hanya dari sinyal satelit GPS saja sob, melainkan juga ditambah dari Galileo dan GLONASS. Semakin banyak sinyal satelit yang ditangkap, semakin banyak pula data yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai koordinat, berarti mempengaruhi tingkat ketelitian datanya bukan?. Ini dia sob intisari dari hasil penelitian saya dulu, skripsi yang cukup sederhana, tidak sulit, namun saya tidak membuatnya menjadi mudah  yang dan yang jelas semoga ini bisa menjadi salah satu solusi dan referensi bagi sobat semua.

"Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, sistem penentuan posisi berbasis GPS belakangan ini menjadi semakin populer. Sistem GPS kini telah berkembang menjadi bagian dari sistem GNSS (Global Navigation Satellite System) yang sampai saat ini, survei GNSS menjadi sistem penentuan posisi berbasis satelit yang paling teliti. Akibat semakin beragamnya kebutuhan pemetaan dan penentuan posisi, kini pemilihan metode dapat disesuaikan dengan tingkat ketelitian yang diharapkan. Salah satu metode baru yang semakin popular yaitu metode RTK NTRIP (Real time Kinematic-Networked Transport of RTCM via Internet Protocol). Secara teori dari hasil penelitian sebelumnya, metode ini paling efektif dilakukan pada kasus short baseline. Namun, masih terus dikembangkan dan diteliti oleh banyak pihak untuk mengetahui seberapa besar tingkat ketelitian yang dapat dihasilkan. Hal ini berbeda dengan penentuan posisi metode jaring statik dan metode radial. Metode penentuan posisi jarring statik dan radial merupakan metode penentuan posisi yang telah lama digunakan. Metode jaring statik dapat menghasilkan ketelitian posisi yang lebih teliti dibandingkan metode radial dan merupakan metode survei GNSS yang paling teliti. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk membandingan tingkat ketelitian hasil penentuan posisi metode radial dan RTK NTRIP terhadap hasil penentuan posisi metode jaring static pada kasus short baseline.

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan lokasi penelitian pada lima buah titik yaitu : SKRIP-01 (Sumberadi, Mlati), SKRIP-02 (Majengan, Pandowo Harjo), SKRIP-03 (Gentan, Ngaglik), SKRIP-04 (Harjo Binangun, Pakem), dan SKRIP-05 (Turi, Turi). Penentuan posisi pada penelitian ini menggunakan metode jaring statik, metode radial, dan metode RTK NTRIP dengan base station GNSS CORS GMU1 Jurusan Teknik Geodesi FT UGM. Metode yang dibandingkan yaitu metode radial dan metode RTK NTRIP, sedangkan metode jarring statik digunakan sebagai acuan dalam perbandingan. Untuk metode jaring statik dan radial, alat yang digunakan yaitu tiga buah receiver GNSS Topcon GR3, dengan sampling rate 15 detik, durasi pengamatan selama tiga jam. Sedangkan untuk metode RTK NTRIP menggunakan satu buah receiver GNSS Topcon GR3, dengan sampling rate 5 detik, durasi pengamatan disesuaikan sampai mendapatkan 200 koordinat dengan solusi pengukuran fixed, dan fasilitas akses berupa GPRS provider Telkomsel Flash.

Sesuai dengan hasil analisis perbandingan dan diperkuat dari visualisasi grafik, didapatkan perbedaan hasil penentuan posisi antara metode radial dan RTK NTRIP. Ketelitian horizontal dan vertikal metode radial sebesar 0,002 m dan 0,003 m. Sedangkan ketelitian horizontal dan vertikal metode RTK NTRIP sebesar 0,010 m dan 0,018 m. Keakuratan posisi horizontal dan vertikal metode radial sebesar 0,010 m dan 0,022 m. Sedangkan keakuratan posisi horizontal dan vertikal metode RTK NTRIP sebesar 0,023 m dan 0,195 m. Sehingga disimpulkan bahwa pada kasus baseline pendek, penentuan posisi metode radial adalah lebih teliti dibandingkan metode RTK NTRIP."

Inti dari skripsi saya ini adalah membandingkan antara tiga buah metode survei GPS sob. Yup, ada metode Statik Jaringan, Statik Radial, dan metode baru RTK NTRIP. Metode Statik Jaringan telah umum dan dipercaya banyak ilmuan sebagai metode survei GPS yang paling teliti dibandingkan dengan metode-metode lain. Oleh karena itu, metode statik jaringan ini saya jadikan sebagai data yang saya anggap benar sehingga untuk menguji seberapa besar perbedaan tingkat ketelitian dua metode lainnya saya hanya tinggal menghitung saja seberapa besar perbedaan/selisih nilai koordinat dari dua metode lainnya. Wah, akhirnya cerita saya tentang skripsi telah begitu panjang dan maaf jika terlalu membosankan. Semoga pengalaman ini dapat bermanfaat untuk saya pribadi dan sobat. Sampai jumpa di postingan selanjutnya sob, sukses untuk skripsinya dan selamat membahagiakan orang disekeliling kita, see ya.. :D

3 comments:

  1. "Proposal skripsi saya selesaikan bulan Desember 2011 dan di bulan April 2012 saya prensentasi untuk Proposal Skripsi" -> Bukannya 2010-2011 ya? :)

    ReplyDelete
  2. Halo restu apa kabar, maaf sekali saya baru baca komentarmu.. Nuhun ya atas koreksinya, saya akui salah redaksi, hehehe benar memang Desember 2010 dan April 2011 yang benar, semoga selalu sukses berperan aktif dengan meng-Geodesikan dunia dan men-Duniakan Geodesi untuk negeri, salam solid!

    ReplyDelete
  3. butuh referensi bang, sy sementra menyusun juga, metode pemasangan tapal batas bang,,.. mohon petunjuknya..

    ReplyDelete